"... Kalau
seandainya kita setiap kali melihat terang, maka hidup kita akan terus terang …"
Agung Adi Prasetyo, CEO Kompas Gramedia.
Ada sebuah kisah tentang seorang warga Singapura
yang bernama Jack Shiem. Ketika dia dengan sadar melihat kondisi dirinya
sebagai orang paling bodoh di seluruh dunia, tidak memiliki kemampuan apa pun,
Jack Shiem saat itu melihat bahwa peluang yang paling cocok buat dirinya adalah
menjadi seorang pembersih toilet.
Karena pandangan itu, dia lalu mendirikan sebuah perusahaan pembersih toilet di
Singapura. Saat itu, banyak yang melihat bahwa pekerjaan sebagai pembersih WC
adalah jorok dan menjijikkan sehingga tak ada satu pun perusahaan yang masuk ke
bisnis ini. Karena tak ada pesaing, perusahaan Jack Shiem pun berkembang luar
biasa cepat.
Alhasil, saat ini dia sukses dengan perusahaan pembersih WC pertama di
Singapura. Setelah perusahaan berkembang besar, Jack Shiem memilih untuk
mengundurkan diri dan mengurus dunia sosial dengan mendirikan Asosiasi Toilet
di Singapura, bahkan dunia. Dia juga mendirikan sekolah toilet.
Pada akhirnya, Jack Shiem sukses dengan pandangan awalnya ketika melihat
keterbatasan dirinya. Apakah Jack Shiem termasuk orang bodoh?
Menurut saya, Jack Shiem adalah orang yang cerdas dan tahu tentang bagaimana
harus memulai sesuatu, dan orang paling mengerti bagaimana dia mengembangkan
potensi dari "kebodohannya" itu.
Meski dalam hidup ini kita menemukan tantangan, sebaiknya haruskan diri untuk
mencoba "berdamai dengan waktu". Saya selalu berusaha berdamai dengan
waktu, memberikan kesempatan kepada diri sendiri untuk bisa melihat dengan
benar, apa yang terjadi, apa masalahnya, kemudian bagaimana solusinya.
Optimis atau pesimis, kembali lagi pada bagaimana cara kita memandang setiap
persoalan. Perlu sesekali waktu kita belajar melihat ke bawah. Sebab, mungkin
saja di bawah, selain kita berpotensi selamat, juga ada peluang rezeki yang mungkin
terlewatkan.
Terkadang kita memandang sesuatu dengan membandingkan dengan yang di atas
sehingga yang terjadi adalah penyesalan pada diri sendiri, menangisi diri
sendiri, merenungi ketidakmampuan kita sehingga tanpa sadar masih begitu banyak
potensi diri yang belum dikembangkan.
Jadi, bangunlah sudut pandang kita dengan dengan hal-hal yang positif untuk
menghidupkan optimisme.
"Orang optimis dan orang pesimis dianalogikan seperti kue donat, yang
optimis dapat kuenya, sebaliknya orang pesimis hanya akan dapat bolongnya …" Chairul Tanjung.
***
Simak kisah-kisah inspiratif lainnya dalam Smart
Enlightening People bersama Agung Adiprasetyo (CEO Kompas Gramedia), Kamis, 12
Februari 2015, pukul 07.00 malam di SmartFM danSonora Network.
Smart Enlightening People bersama Agung Adiprasetyo selalu mengangkat tema-tema
"humanis" yang mencerahkan. Ringan, tetapi menyentuh dan penuh makna.
SmartFM dan Sonora Network adalah jaringan radio di bawah Kompas
Gramedia.
Sharing & interaktif
via:
SMS : 0812-11-12-959
Telp : 021-398-33-777/888
Mention Twitter @radiosmartfm
Broadcasting:
Di-relay di semua
jaringan SmartFM dan Sonora
Network:
1. Jakarta: 95.9 - SmartFM
& Sonora 92.0
2. Manado: 101.2 - SmartFM
3. Makasar: 101.1 - SmartFM
4. Banjarmasin: 101.1 - SmartFM
5. Balikpapan: 97.8 - SmartFM
6. Pontianak: 96.7 - Sonora
FM
7. Bali: 98.9 - Bali FM
8. Surabaya: 88.9 - SmartFM
9. Malang: 102.1 - Kalimaya
Bhaskara
10. Solo: 98.8 - Ria FM
11. Yogyakarta: 102.1 - Eltira
FM
12. Semarang: 98.9 – Sonora
FM
13. Purwokerto: 99.8 – Sonora
FM
14. Cirebon: 90.8 - DB FM
15. Bandung: 93.3 - Sonora FM
16. Lampung: 96.0 – Sonora FM
17. Bangka: 101.1 - Sonora FM
18. Palembang: 101.8 - SmartFM
19. Medan: 101.8 - SmartFM
20. Aceh: 90.2 – Serambi FM
21. Padang: 90.0 - Pronews
Indovision CH. 507, Android & Blackberry via Google Play
"Mari hidupkan semangat Anda dan semangati hidup Anda."
(kompas.com)
0 komentar :