Puluhan ribu labu yang masih misterius ditemukan warga terdampar di pantai-pantai Nusa Utara, Sulawesi Utara. |
PERSePSIPOST, MANADO - Hingga Senin (16/3/2015)
pagi, puluhan ribu labu misterius masih terus terdampar di pantai-pantai Nusa
Utara, Sulawesi Utara. Labu yang hingga saat ini belum diketahui asalnya,
mulanya terdampar di Pantai Tabukan Selatan, Kabupaten Kepulauan Sangihe, pekan
lalu.
"Tapi
sampai saat ini labu-labu itu masih saja terdampar. Sedikitnya di tiga desa di
bagian Timur Karakelang," ujar Richter, warga Kabupaten Talaud, Senin
(16/3/2015).
Kejadian
yang sama walau hanya dalam jumlah yang sedikit juga dilaporkan terdampar di
Pantai Kalahiang, Siau Timur Selatan, Kabupaten Sitaro.
"Ada puluhan labu yang
terdampar di pantai itu," ujar Buyung, warga Sitaro.
Belum
ada penjelasan secara resmi bagaimana labu-labu itu bisa terbawa arus dan
terdampar di beberapa pantai di Nusa Utara itu.
Nusa
Utara merupakan wilayah di bagian Utara provinsi Sulawesi Utara dan berbatasan
langsung dengan negara Filipina. Di Tabukan Selatan, lokasi awal labu ini
ditemukan sedikitnya ada 21.000 labu yang ditemukan warga.
Di
atas labu-labu yang masih terlihat segar itu tertempel sticker yang bertuliskan
"New Zealand". Beberapa spekulasi merebak bahwa labu-labu itu hanyut
terbawa arus dan terdampar disebabkan adanya kapal yang tenggelam.
"Atau
boleh jadi ada kapal yang mengangkut labu itu, dan dihantam ombak lalu sengaja
membuang muatannya untuk menyelamatkan diri," kata Richter.
Perairan
Nusa Utara, terutama yang di perairan sekitar Sangihe dan Talaud merupakan
kawasan perairan yang sering dilintasi berbagai kapal dari dan menuju ke
Filipina. Selain itu, perairan ini juga sering dijadikan sebagai rute
penyelundupan barang-barang dari Filipina ke Sangihe.
Hingga
kini belum ada pihak yang bisa dimintai penjelasan dan konfirmasi terhadap
kejadian terdamparnya labu-labu misterius itu. Demikian pula belum ada laporan
mengenai adanya kapal yang tenggelam.
Pemerintah
setempat hanya menghimbau kepada warga untuk berhati-hati dan tidak sembarang
mengonsumsi labu itu. Walau demikian, dari informasi yang dihimpun, beberapa
warga sudah mengonsumsinya dan menjualnya di pasar.[] (kompas.com).
0 komentar :