Kamis, 15 Januari 2015

Ketua Kobar GB : Diduga Ada Dosen Lain seperti Rosnida di UIN Ar-Raniry

Unknown     00.03    

Ketua Kobar GB : Diduga Ada Dosen Lain seperti Rosnida di UIN Ar-Raniry
sayuti Aulia ketua Kobar GB Aceh (foto: Deni andepa)
BANDA ACEH-Pasca Pemberitaan Dosen UIN Rosnida Sari yang mengajak mahasiswanya ke Gereja untuk belajar Gender dari perspektif agama Kristen, Hal ini memicu tanggapan beragam dari masyarakat, dan tak luput pula sejumlah pejabat Aceh dan ormast ikut menanggapi persoalan ini hingga menjadi polemik , bahkan Menteri Agama RI Lukman Hakim Saifuddin ikut juga berkomentar melalui twiternya  meminta agar Rosnida di lindungi.

Pada sisi lain kini telah menimbulkan keberanian dari beberapa orang  mahasiswa  semester  III  UIN Ar-Raniry untuk menyampaikan beberapa keluhan  batin mereka, hal ini sudah mereka rasakan  sejak semester  II  lalu,  mereka merasakan adanya  keanehan  yang  diduga  menjurus  pada  pendangkalan  Aqidah  di Almamater tempat mereka menuntut ilmu,  hal  itu terjadi di salah satu fakultas UIN Ar- Raniry  Banda Aceh.
Kegundahan hati para mahasiswa ini disampaikan kepada Ketua Kobar GB  (Koalisi Barisan Guru Bersatu)Aceh Sayuti Aulia agar menyampaikan persoalan ini ke publik dan meminta agar identitas mereka dirahasiakan , karena dikhawatirkan mereka akan terkena dampak sanksi dari UIN Ar-raniry disebabkan  pembocoran informasi yang cukup sensitif ini ke publik.
Hal ini diungkapkan Ketua Kobar GB Sayuti Aulia kepada jurnalatjeh.com  ”para  mahasiswa UIN Ar-Raniry mendatangi kami dan bercerita bagaimana dugaan proses pendangkalan aqidah telah mereka rasakan,  dan mereka takut apabila terkena sanksi  akademik dari UIN  Ar-Raniry  apabila hal ini diungkapkan ke publik, tapi di satu sisi bhatin mereka tertekan apabila hal ini tidak diutarakannya” ujar Sayuti  Rabu 14 januari 2015 melalui seluler.
Beberapa keluhan para mahasiswa yang disampaikan terkait salah seorang oknum  Dosen UIN yang memberi kuliah  kepada mahasiswa  pernah  mengatakan  bahwa shalat fardhu boleh dibayar fidiyah apabila seseorang  tidak ada waktu  untuk melaksanakannya, kata Dosen UIN tersebut kepada mahasiswa
Kepada jurnaltjeh.com Sayuti  juga mengirim realees yang juga sudah dikirimkan kebeberapa instansi, didalam realees disebutkan bahwa oknum  Dosen itu  lebih mengedepankan logika sekuler  dalam memberikan kuliah kepada mahasiswanya. Seperti perihal tentang keberadaan Allah, tentang kematian dan hari akhirat , serta tentang hal-hal lainnya yang diduga telah bertentangan dengan pemahaman aqidah umat islam secara umum selama ini . (Demi menjaga hal-hal yang tidak diinginkan,  dengan sangat terpaksa banyak isi realess yang tidak dapat kami publish sebagaimana bahasa aslinya/Redaksi).
Dalam realess yang ditandatangani  Sayuti Aulia Sebagai Ketua dan Sekretaris Kobar –GB oleh Husniati Bantasyam juga meminta kepada Rektor UIN Ar-Raniry agar menyelidiki kasus ini, dan juga mengharapkan agar  menghentikan pengiriman Dosen  UIN   untuk belajar  tentang Islam di Negara – negara non Muslim, karena terbukti selama  ini  mereka  telah dicuci otak  sehingga diduga pemikiran mereka menjadi  sekuler. Hal itu  untuk  menghindari tertularnya  Virus  Sekuler  kepada  para mahasiswa Aceh   seperti  dugaan yang dilakukan oleh dosen Rosnida Sari. ungkap Sayuti
Ditambahkan” Menurut para mahasiswa, mereka sudah pernah berencana  mendatangi Biro Rektor untuk menyampaikan protes namun setelah mereka timbang-timbang  akan  berimbas pada nilai mata kuliah mereka,  dan kemungkinan sanksi akademik yang akan mereka terima ,akhirnya  rencana tersebut mereka batalkan.
Pada bahagian akhir Sayuti Aulia meminta kepada   Majelis Permusyawaratan Ulama ( MPU) Aceh dan  Rektor Universitas Islam Negeri  (UIN ) Arraniry Banda Aceh untuk segera  menindaklanjuti  laporan  dari para mahasiswa yang telah disampaikan kepada dirinya, dirinya beralasan bahwa  mahasiswa yang belajar UIN Banda Aceh   tidak  semua berlatar belakang  sekolah Agama, tetapi ada juga dari sekolah umum yang masih labil dan dangkal pondasi keimanannya, sehingga tidak tertutup kemungkinan akan terpengaruh  untuk  mengimani agama lain selain Islam. Katanya.
Sayuti mengatakan telah menyampaikan surat pemberitahuan terkait dugaan pendangkalan aqidah ini kepada Rektor UIN Ar-Raniry. Ketua MPU Aceh, dengan tembusan kepada Gubernur Aceh, Ketua DPRA, Ketua Komisi V DPRA, Kapolda Aceh, Kanwil Kemenag Aceh, Ketua MPD Aceh, dan Walikota Banda Aceh dengan nomor surat 3023/kobargb/A/I/2015 tanggal 12 Januari 2015. (Deni Andepa)

 sumber: jurnalatjeh.com

0 komentar :

Redaksi menerima tulisan dari mahasiswa dan masyarakat umum bisa berupa opini, cerpen, puisi dan lain-lain. tulisan bisa di kirim ke email perspsycho@gmail.com disertai dengan identitas penulis.
© 2014-2015 PERSePSI POST.Designed by Bloggertheme9. Powered By Blogger